Saturday, February 3, 2007

KENAPA BEDA ?



Pada suatu kesempatan, saya bertemu teman lama di SMA yang sekarang bekerja di BUMN yang bergerak di bidang hasil perut bumi. Setelah bertukar kabarberita sampailah kami pada permasalahan gaji masing-masing.
Dia mengatakan penghasilan yang didapatnya lebih dari cukup untuk hidup sekeluarga yaitu 4 juta perbulan ditambah berbagai fasilitas penunjang lainnya. Dan sekarang dia dipromosikan untuk menduduki sebuah jabatan dengan penghasilan 6 juta.
Sebuah angka yang luar biasa bagi kami yang tinggal di pedalaman Sumatera. Apalagi untuk ukuran saya yang cuma pegawai negeri biasa di daerah ( Pegawai PEMDA).
Dengan gaji 4 juta ditambah dengan bonus tahunan, tunjangan ini, tunjangan itu, sisa hasil tahun ini, sisa hasil tahun lalu, keuntungan perusahaan tahun ini, dan lain sebagainya tentunya membuat hidupnya mapan secara ekonomi.
Hal senada juga pernah saya bandingkan denghan teman saya dari Perum Jasa Tirra (PJT) yang jugabergaji hampir 4 juta perbulan. Bayangkan dengan Pegawai Pemda, dengan strata sekolah lulusan s1 dengan satu orang istri pendapatan yang dibawa kerumah cuma berkisar 1 juta (seperempat dari teman saya). Kalau teman saya gajinya ditambah dengan pendapatan lain, tapi gaji pegawai pemda dikurangi dengan potongan ini, potongan itu, kredit untuk ini, kredit untuk itu, iuran untuk ini dan iuran untuk itu.
Mengapa dengan status sama-sama pegawai negara, abdi negara dan pelayan masyarakat, gaji yang kami terima berbeda ? bukankah "perusahaan " tempat mereka bekerja juga punya negara bukan punya nenek moyangnya ? yang notabene duitnya juga dari rakyat ?
Dengan jam kerja yang sama tingkat pendidikan yang sama dan di negara yang sama kok bisa berbeda.
Mungkin karena kantor mereka mengahasilkan duit untuk negara dan kantor kami di Pemda cuma menghabiskan duit negara. Tampaknya para pejabat pemda harus kreatif untuk meminta imbalan jasa dari rakyat untuk semua pembangunan yang telah dibuatnya.
Mungkin Pemda harus menarik uang dari setiap orang yang menggunakan jalan,
atau meminta uang dari setiap pengguna saluran irigasi yang dibangunnya,
atau meminta uang untuk setiap orang yang menggunakan gedung sekolah
atau meminta uang untuk setiap orang yang menggunakan fasilitas umum yang dibangun.
atau status Pemda juga diubah menjadi BUMN.
Mungkin dengan cara-cara diatas baru gaji kami dapat setara dengan para pegawai BUMN, atau anda punya saran lain selain korupsi dan pungli ?

7 comments:

Anonymous said...

ahh.. gak juga pak, sekarang kan Pemerintah sudah mulai menaikan gaji PNS untuk gol. I (terendah) saja sekarang gajinya sudah 1 juta rupiah..

apalagi bapak2 sekalian yang sudah gol. 3 otomatis yang bisa dibawa pulang ke rumah berkisar 1,5-1,6 jt.. ya bersyukur aja pak, jangan selalu membandingkan dengan yang lebih tinggi!!
motto PNS itu: berguyur pak, alias pelan2..

hehe.. rasanya aku kok tahu siapa anda sebenarnya?? :p

Anonymous said...

Ah, datanya ga valid Om, kata siapa gaji PJT 4 juta, ga bener tuh (maaf ya pak atas koreksinya saya hehehe)
Rejeki itu dari Alloh, tinggal gimana kita mensyukurinya, dengan rasa syukur maka kita akan lebih merasa bahagia

Suara Pegawai said...

Joni. wah bisa gawat ni bila data saya ketahuan. Saya pernah diberi peringatan keras gara-gara memberikan komentar disurat kabar daerah

Suara Pegawai said...

Data saya valid kok pak, cuma kurang etis kalau saya beritahu namanya.

Bangpay said...

hehehehe... biasa sajalah...

adik saya yg kerja di bumn saja gajinya 12 juta/bulan sedang saya sebagai babunegara THP (take home pay)nya paling cuman 2.5 juta/bulan. itupun ngalamin mutasi nasional dan skrg saya hidup dipulau yang harga timun tiga ribu rupiah/ bulan...

lha bersyukur sampeyan gak ngalamin mutasi nasional... halah... salam kenal!!!

Bangpay said...

maksud saya harga timunnya 3000 rupiah/ buah!!

Anonymous said...

sorry aku salah duga, kufikir blog ini kerjaan iseng temen disini, rupanya bukan..

suerr, aku bener2 ga tahu siapa anda?